Jumat, 27 Maret 2015

PULUHAN HEKTAR ( HA ) LAHAN PERTANIAN TERANCAM GAGAL TANAM



Glagahan,27/03/2015 - Sekitar 15 hektare (ha) lahan persawahan di Desa Glagahan, Kecamatan Sugihwaras, terancam gagal tanam. Ini karena hingga memasuki musim tanam (MT) padi yang ke dua, areal persawahan di sana tak juga mendapat mendapat pasokan air hujan.Karenanya, jadual tanam produksi padi yang ke dua pada musim kemarau ini pun di perkirakan gagal, ancaman gagal panen pun tidak dapat dielakan, karena memasuki bulan April cuaca mulai memasuki musim panas. pada saat kondisi bulir padi mulai berisi beras, dan bila tanaman padi tidak dapat memasok air yang cukup ke dalam batang, maka sangat mungkin bulir padi akan hampa.

Seperti dikatakan Suwari ( 46 ) , salah seorang petani di Desa Glagahan,sejak mulai musim panen yang pertama pada akhir bulan Februari 2015 lalu. Para petani disana sudah melakukan penyemaian bibit padi, namun sampai saat ini belum adanya pasokan air hujan. Sehingga sebagian lahan yang sudah mulai digarap petani, tidak dapat dilakukan secara maksimal, karena sementara ini warga hanya mengandalkan air dari hujan yang rutin turun hampir setiap hari.

"Ya kondisinya seperti ini, petani sudah siap untuk memulai tanam padi yang ke dua tapi airnya tidak ada,karena tidak adanya saluran irigasi yang mengaliri areal perswahan mereka dan petani hanya bisa mengandalkan air dari turun hujan," kata Suwari.

Padahal, imbuh Suwari lagi, bibit padi yang sudah disemai para petani, saat ini sudah berumur sekitar 28 hari, seharusnya bibit padi tersebut sudah mulai ditanam keareal persawahan.

Umumnya para petani di Glagahan masih bergantung pada pasokan air dari turun hujan, meski letak Desa Glagahan merupakan dekat dengan aliran sungai pacal, namun tidak adanya saluran irigasi khusus yang menghubungkan aliran air sungai ke persawahan petani secara langsung.

Djumari (43), warga Desa Glagahan, juga mengeluhkan hal yang sama, hingga saat ini dirinya tidak dapat menggarap lahan sawahnya. Bahkan untuk membuat galangan sawah saja, Djumari harus memasukan air ke dalam sawahnya dengan menggunakan mesin penyedot air dan dia pun harus mengeluarkan biaya tambahan untuk persewaan penyedot air tersebut. (kim/DG).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar