Seperti yang telah kita ketahui, banyak Tempat-tempat
yang ada di Sekitar kita yang menjadi saksi Sejarah dalam berdirinya Desa
Glagahan. Tempat-tempat tersebut patut
untuk dikenang dan dilestarikan agar kita dapat memetik pelajaran dan manfaat dari tempat
bersejarah tersebut. Namun tidak sedikit tempat bersejarah yang telah dilupakan
dalam sejarah di Desa Glagahan, hal tersebut dikarenakan beberapa hal.
Diantaranya minimnya pelestarian kebudayaan, tingkat pemahaman sejarah
masyarakat dan Hilangnya Toleransi adat istiadat. Adapun tempat-tempat sejarah
yang sempat terlupakan dan terabaikan tersebut antara lain :
1.
Sendang
Sendang
merupakan sumber mata air yang muncul dipermukaan tanah. Keberadaan sendang itu
sendiri sebenarnya mempunyai banyak cerita bersejarah dalam kaitannya dengan
asal-usul dan berdirinya Desa Glagahan.
Menurut
cerita dari beberapa masyarakat Desa Glagahan,
Sendang-sendang yang ada di Desa Glagahan tersebut dulunya merupakan tempat
per-istirahatan para leluhur Desa dalam upaya mendirikan dan membangun Desa
Glagahan. Mereka mencari sumber – sumber mata air untuk minum dan kebutuhan
sehari-hari . hingga keberadaannya sampai sekarang ini masih ada dan dinamakan Sendang ( Sumber mata air ).
Tak hanya
itu, sendang juga sebenarnya mempunyai banyak manfaat dalam kehidupan
sehari-hari sebagai sumber mata air. Diantaranya, untuk mengairi area
persawahan para petani, sebagai pasokan air untuk memenuhi kehidupan
sehari-hari dan kalau dikelola dengan baik, sendang bisa menjadi sebuah tempat
wisata yang dapat memberikan penghasilan bagi warga sekitar . Akan tetapi,
keberadaan sendang di Desa Glagahan sampai saat ini belum bisa mencapai manfaat
yang maksimal untuk masyarakat sekitar. Hal tersbut dikarenakan oleh salah satu
sebab yaitu kurangnya pemahaman masyarakat tentang pengertian dan manfaat
sendang.
Di Desa
Glagahan sendiri ada beberapa sumber mata air yang konon merupakan peninggalan
para Leluhur Desa Untuk dapat dimanfaatkan dan dilestarikan oleh Masyarakat.
Sendang ( mata air ) tersebut diantaranya adalah : Sendang pudak, Sendang
Dondong, Sendang Nginong, Sendang Gerong, Sendang Watu, Sendang Lanang dan Sendang
Bocah .
2. Makam Leluhur Desa
Makam
merupakan suatu tempat peristirahatan terakhir manusia dalam menjalani
kehidupannya di Dunia. Didalam kaidah
dan makna menurut bahasa, keberadaan makam leluhur Desa menjadi salah satu
aspek sejarah yang perlu di perhatikan keberadaannya . Pasalnya, situs makam
para Leluhur Desa menjadi kekuatan spiritual bagi masyarakat pada suatu Desa /
Kampung yang peduli terhadap nenek moyang atau para leluhurnya. “ Budi yang luhur tidak lupa
leluhur “, itulah kata pepatah jawa. Oleh karena itu, keberadaan situs
makam leluhur Desa menjadi bagian penting untuk tetap dipelihara dan
diperhatikan didalam kehidupan bermasyarakat terutama bagi kalangan masyarakat
Jawa.
Didesa
Glagahan sendiri terdapat 2 makam situs sejarah yang keberadaannya masih
terlihat sangat minim perhatian dari elemen masyarakat maupun pemerintah Desa
Glagahan itu Sendiri. Padahal situs makam leluhur tersebut pastinya mempunyai
cerita dan peninggalan-peninggalan sejarah bagi masyarakat Desa Glagahan.
a. Situs makam Mbah Demang ( ki Demang )
Mbah demang merupakan salah satu
tokoh leluhur Desa Glagahan. Menurut cerita, mbah demang bukan asli orang
Glagahan. Beliau merupakan orang pendatang dari daerah barat ( jawa tengah ). Meskipun
demikian, keberadaan Mbah Demang ( Ki demang ) menjadi salah satu peranan
penting dalam sejarah dan asal-usul berdirinya Desa Glagahan sebagai Lurah atau
Kepala Desa yang pertama di Desa Glagahan.
b. Situs makam Mbah Langkir
Menurut cerita dari beberpa anggota
masyarakat, Konon Mbah langkir merupakan tokoh Ulama yang sangat terkenal
kesaktiannya ( ilmu kanuragan ) yang ikut berkiprah dan berjuang dalam
membangun dan mendirikan Desa Glagahan. Kesohoran nama dan kesaktian mbah
langkir menjadi salah satu simbol kekuatan spiritual masyarakat Desa Glagahan sebagai
sosok seekor macan ( harimau ) Putih yang hingga saat ini masih dipercaya oelh
masyarakat Desa Glagahan akan keberadaannya.
Akan tetapi upaya pelestarian situs makam mbah langkir ini pun masih
belum dapat diperhatikan masyarakat sebagai salah satu situs Sejarah Desa
Glagahan. (red/nasiqin) .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar