Glagahan, 27/04/2015 – Dunia pendidikan merupakan hal yang paling utama
dalam menciptakan generasi penerus bangsa yang mempunyai SDM ( sumber daya
manusia ) tinggi, akan tetapi hal itu bisa bisa menjadi kebalikannya kalau
sarana dan prasarana penunjang pendidikan tidak layak dan memadai.
Hal itu terlihat
pada sebuah Madrasah Ibtida’iyah Al-mubarok di Desa Glagahan, Lembaga sekolah
yang berdiri mulai tahun 1970an ini kondisinya semakin memburuk. Padahal saat
ini para peserta didik yang mengemban ilmu di madrasah ini lumayan banyak,
yaitu sekitar 130an siswa.
Para siswa
terlihat belajar dengan kondisi bangunan yang sudah tua dan plafon yang ruangan
kelas yang sudah tidak layak pakai, hal ini menjadi perhatian kim demang
glagahan dalam penulusuran beritanya terkait potensi pendidikan yang memiliki
sarana dan parasarana tidak layak pakai.
Bahaya bagi
siswa ? itu sudah pasti, dengan kondisi gedung yang sudah tua dan plafon yang
mulai berjatuhan karena termakan usia ini sewaktu-waktu bisa jatuh dan menjadi
bahaya bagi para siswa yang belajar didalam ryuang kelas tersebut.
Kepala madrasah,
M.Syarif mengatakan Kondisi bangunan beberapa ruang kelas MI yang rusak parah
tersebut sudah terlihat sekitar hampir 7 tahun yang lalu.
“sebagian ruang
kelas sudah ada perbaikan dan masih ada 3 ruang kelas yang rusak parah “ tutur
Syarif.
Menurut Syarif,
Pihak sekolah beserta komite sekolah sudah berupaya mengajukan bantuan kepada
kemenag Kab. Bojonegoro, akan tetapi hingga saat ini belum ada tanggapan
terkait perbaikan ruang kelas yang rusak parah tersebut.
“ kami hanya
bisa berharap kepada pemerintah untuk sekiranya bangunan gedung ruang kelas
madrasah yang rusak parah ini segera mendapat perhatian dan uluran tangan dari
pemerintah daerah “ Harapan Syarif.
Meskipun
terlihat rusak parah, namun aktifitas belajar mengajar di madrasah ini juga
berjalan dengan lancar dengan bantuan dari beberpa Guru yang ada di madrasah
ini.
M.Rosyidi ( 26 )
salah satu Guru MI AL-mubarok ini mengatakan bahwa para guru hanya bisa pasrah
dengan kondisi ruang kelas yang seperti itu dan tetap melaksanakan tugas mendidik para siswa –
siswanya meskipun dengan perasaan was-was akan bahaya yang ditimbulkan akibat
rusaknya ruang kelas tersbut terhadap para peserta didik . ( Nasiqin ).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar